Rencana dan Perencanaan. Dua kata yang bagi kebanyakan kita mungkin sekilas terlihat sama, bahkan tanpa sadar kita mungkin pernah menggunakan keduanya dengan asal saling menggantikan begitu saja. Padahal kalau dicermati lagi, rencana dan perencanaan itu beda. Selain tentu saja beda tulisannya, keduanya memiliki batasan yang tak sama. Rencana lebih umum dan mengambang. Perencanaan lebih spesifik dan gamblang.
Mudahnya, rencana itu lebih luas, siapa saja bisa memiliki rencana sebebas-bebasnya walaupun entah nanti kenyataannya seperti apa. Beda dengan perencanaan, yang tidak setiap orang bisa melakukannya. Perencanaan lebih jelas, detail, dan tahu arahnya akan ke mana. Oleh karena itu tadi, perencanaan biasanya diikuti satu-dua kata spesifik di belakangnya, misal: perencanaan keuangan, perencanaan bisnis, dan perencanaan tata kota. Dari situ saja sudah kelihatan bedanya dengan “rencana”, bukan? Itu alasannya kenapa kita tak perlu heran jika rencana tak jarang berakhir menjadi wacana.
"Rencana tak berarti apa-apa, tetapi perencanaan adalah segalanya." -Dwight D. Eisenhower-
Perencanaan itu penting. Klise memang, tetapi bagi Anda yang terutama bergerak di dunia bisnis, Anda tentu juga sangat percaya bahwa perencanaan tidak bisa tidak dilakukan. Dari jauh-jauh hari, Anda pasti harus sudah memikirkan pola dan pengembangan bisnis yang akan Anda jalankan, cara branding yang tepat, membangun eksistensi di dunia maya, strategi digital marketing yang sesuai, dan penggunaan sistem informasi untuk menunjang efektivitas dan efisiensi bisnis. Tak ada yang tak mudah memang, kecuali kita mau berusaha untuk terus berupaya. Begitu juga dengan melakukan perencanaan. Akan lebih baik jika kita mulai dari sekarang.